Sambo Marah Pc Karena Gelang

Kalau Suami Sedang Marah, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Ketika suami sering marah-marah, tidak perlu langsung melabelinya sebagai orang yang red flag. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebagai istri untuk membantunya. Ini tentu melibatkan komunikasi serta kesabaran yang baik. Bagaimana cara menghadapi suami sering marah karena hal sepele?

Tidak Mampu Mengungkapkan Rasa Kecewa

Suami yang sering marah mungkin sulit menyampaikan kekecewaannya secara langsung. Kesulitan mengungkapkan perasaan negatif bisa memicu reaksi marah sebagai cara tidak langsung untuk menyampaikan ketidakpuasan dan kekecewaan yang dirasakannya.

Komunikasikan Perasaan dengan Baik

Saat suami marah, komunikasikan perasaanmu tanpa menyalahkan, ungkapkan dampak emosinya padamu dengan jelas. Buat dia paham bagaimana itu mempengaruhi hubungan. Dengan berbicara terbuka, mungkin dia lebih sadar dan berusaha mengendalikan diri. Ini dapat memperkuat hubungan dan memberikan kesempatan bagi kamu dan pasangan untuk lebih saling memahami satu sama lain.

Masalah di kehidupan nyata dilampiaskan dalam game

Kita menjalani kehidupan yang berbeda. Otomatis, masalah kita pun juga berbeda. Maka dari itu, tujuan dalam bermain game bisa berbagai macam. Ada yang bermain game murni karena rasa bosan dan ada yang bermain game karena ingin melarikan diri dari masalah di kehidupan nyata.

Begini, ketika kita bermain game untuk melarikan diri, tentunya kita ingin mendapatkan perasaan positif dari game tersebut. Sebagai contoh, kemenangan di Mobile Legends, ace di CS:GO dan Valorant, atau mungkin squad wipe di Apex Legends. Nah, ketika mengalami kekalahan, kita kesal karena game yang harusnya menjadi pelipur dari kehidupan nyata malah memperburuk suasana. Inilah yang membuat ego kita aktif.

Ego adalah mekanisme perlindungan yang muncul untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional. Mekanisme ini akhirnya membuat kita berpikir bahwa kekalahan bukan disebabkan diri sendiri, melainkan orang lain. Jadi, ego melindungi diri kita dengan cara menghina orang lain.

Ya, kita tidak merasa sakit. Namun, bagaimana dengan orang yang mendapatkan ucapan itu?

Game dapat menyebabkan Alexithymia

Menurut Healthline, Alexithymia adalah istilah luas untuk menggambarkan masalah dengan perasaan emosi. Kondisinya kurang diketahui, tetapi diyakini bahwa satu dari sepuluh orang punya Alexithymia.

Ternyata, kebanyakan gamer memiliki Alexithymia yang disebabkan karena penekanan emosi secara terus-menerus. Hal ini ditambah dengan toxic masculinity yang membuat laki-laki tidak punya 'perbendaharaan emosi' yang luas.

Dari kecil diajarkan bahwa laki-laki 'tidak boleh menangis', sehingga kemarahan biasanya menjadi cara mengekspresikan perasaan negatif.  Setiap faktor ini mendorong gamer untuk kehilangan kemampuan dalam mengenali emosi mereka sendiri.

Baca Juga: Jangan Frustasi, Lakukan 5 Hal Ini Saat Lose Streak di Mobile Legends

Suami Merasa Tidak Dihargai

Tidak peduli seberapa besar rasa cinta kita terhadap pasangan, kita tetap membutuhkan apresiasi dari waktu ke waktu. Kita ingin agar effort yang sudah diberikan itu diapresiasi dan dihargai oleh pasangan.

Suami butuh rasa dihargai dan dibutuhkan dari istri agar merasa diperhatikan. Jika merasa diabaikan, dia mudah marah sewaktu istri lalai dalam hal-hal kecil sekalipun. Dan kadang hal ini terjadi tanpa disadari oleh suami itu sendiri. Karena itu, butuh komunikasi yang baik untuk bisa menyelesaikannya.

Baca Juga: Apakah Kalian Cocok? Kenali Dulu Love Language Pasanganmu!

Game memang identik dengan sikap toxic

Kombinasi empat alasan di atas pada akhirnya menciptakan lingkungan yang toxic dalam komunitas game. Kita berkontribusi pada lingkungan toxic tersebut apabila pernah melampiaskan rasa frustrasi kita dalam bentuk kemarahan.

Toxic dan perilaku kasar di sarana hiburan tersebut menjadi kebiasaan. Hal ini disebabkan lingkungan game yang toxic ditambah juga dengan gamer baru yang menyadari bahwa mereka juga harus toxic untuk bertahan.

Melansir studi mengenai perilaku toxic di game oleh Anti-Defamation League, lebih dari 80% pemain game multiplayer menjadi korban perilaku toxic, mayoritas berkaitan dengan gender, ras, etnis, orientasi seksual, agama, atau kemampuan.

Menurut informasi yang dimuat di MSU Today, kebanyakan gamer merasa terkena dampak perilaku toxic tersebut dengan lebih dari sepersepuluh mengatakan hal itu mengakibatkan depresi atau pikiran untuk bunuh diri. Selanjutnya, lebih dari 20% mengatakan bahwa perilaku toxic menyebabkan mereka untuk berhenti bermain.

Kenapa Suami Sering Marah karena Hal Sepele?

Sering marah karena hal sepele bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Beberapa di antaranya adalah:

Memiliki Trauma di Masa Lalu

Suami yang memiliki pengalaman traumatis atau pola perilaku yang dipelajari dari masa lalu, seperti pola didikan yang melibatkan marah sebagai bentuk pengendalian atau pelecehan dan penelantaran di masa kanak-kanak, mungkin lebih rentan terhadap perilaku marah-marah. Kemarahan ini kadang diarahkan pada orang-orang di sekelilingnya, kadang juga pada dirinya sendiri.

Baca Juga: Merasa Benci Diri Sendiri? Mungkin Kamu Alami Self-Loathing!

Bersikap Tenang dan Jangan Balas dengan Emosi

Hadapi suami yang marah dengan tenang dan hindari membalas dengan emosi juga. Dengan sikap yang stabil, kamu dapat mencegah konflik membesar. Komunikasi bijak dapat menenangkan suasana, membangun pemahaman dan membuka jalan untuk penyelesaian masalah secara dewasa.